Tuesday, November 2, 2010

PROPOSAL ADMIN SUPPORT APLIKASI TRANSAKSI PENJUALAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia Teknologi Informasi tidak hanya berkaitan dengan canggihnya alat-alat komunikasi melainkan juga dengan dunia bisnis dan perdagangan dimana diperlukannya perekayasaan usaha seperti pencatatan hasil transaksi. Proses tersebut membutuhkan ketelitian dan kecepatan waktu pemrosesan. Untuk itu, agar tidak terjadi banyak kesalahan, data-data yang diperlukan dalam transaksi harus dicatat dan diklasifikasikan terlebih dahulu. Hasilnya, data tersebut dapat dijadikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Kondisi tersebut menuntut adanya penyajian data yang menggambarkan keadaan sesungguhnya yang dapat disajikan tepat waktu. Oleh karena itu, sistem informasi sangatlah penting terhadap faktor kesuksesan usaha.
Apabila proses tersebut menggunakan metode tradisional (manual) akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi faktor ketelitian manusia yang sangat rentan terhadap proses pencatatan usahanya. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan sistem teknologi modern yang dapat memanfaatkan teknologi komputer yang sudah ada. Teknologi tersebut dapat memproses data menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Perkembangan teknologi tersebutlah yang membuat kami mengubah Aplikasi Penjualan Transaksi menjadi lebih baik dengan memanfaatkan teknologi computer. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL. Alasannya tidak lain karena kedua bahasa pemrograman tersebut sudah banyak digunakan dan mudah dimengerti.

1.2 Tujuan

Aplikasi ini diharapkan dapat dapat membuat data dari usaha dagang menjadi sistematis dan tersturktur. Selain itu, diharapkan pula dapat memberi kemudahan transaksi bagi pelaku usaha dagang pada sektor tersebut.
1.3 Ruang Lingkup

Proposal membahas tentang pembuatan aplikasi transaksi penjualan, cara memasukkan atau menambahkan data barang ke dalam database, mengedit, mencari info dari barang serta menghapus data yang sudah ada dengan menggunakan kode barang. Aplikasi ini juga dapat mencetak struk hasil transaksi untuk pembeli dan menghitung sisa stok barang setelah penjualan. Penggunaan aplikasi adalah untuk mempermudah proses transaksi pada usaha dagang.


II. PROJECT

2.1 Job Desk Pembuat
Aplikasi ini dibuat dan dikelola beberapa orang yang terbagi ke dalam beberapa bidang pengerjaan, yaitu
  1. Programming: bertugas dalam pembuatan program dan alur aplikasi
  2. Database Administrator: bertugas untuk membuat database beserta koneksinya
  3. Advertising: bertugas untuk melakukam pemasaran terhadap aplikasi yang dibuat

2.2 Operating Sistem yang Dipakai
Dalam pembuatan aplikasi transaksi ini, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan antara lain yaitu:
Perangkat keras (hardware):
  • 1 unit computer lengkap
  • Processor Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 2.80 GHz
  • RAM 512 MB DDR1
  • VGA NVIDIA GeForce 7100 GS 256 MB
  • Perangkat lunak (software):
  • Microsoft Windows XP professional (5.1, Build 2600)
  • JDK 1.60_01
  • JCreator
  • MySQL Server versi 5
  • StarUML

2.3 Anggaran Biaya
  • Biaya Software dan Hardware

  • Biaya Barang Habis Pakai

  • Biaya Advertising, Pengerjaan, dan Honor Pekerja

III. ALUR PROGRAM
3.1 Use Case Diagram

Gambar di atas memiliki satu actor yaitu user dan sebelas use case yang tergabung dalam sebuah sistem. Antara user dengan sistem digambarkan oleh panah generalization. Sedangkan antara sistem digambarkan dengan hubungan dependency. Dependency yang bersifat include artinya, use case pertama akan menghasilkan kegiatan pada use case selanjutnya. Sedangkan dependency yang bersifat extend, artinya bahwa kegiatan selanjutnya tidak dapat dilakukan tanpa melakukan kegiatan sebelumnya.

3.2 Time Table Pengerjaan Project


Jaminan Kualitas dari Project

Terciptanya aplikasi ini, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengatur penyimpanan data barang yang dimiliki. Selain dapat juga memudahkan proses transaksi yang berlangsung dalam toko tersebut. Dengan demikian proses pencatatan manual data serta transaksi pada usaha dagang dapat dipermudah dan dipersingkat melalui aplikasi ini.







Monday, November 1, 2010

IP ADDRESS

IP Versi 4 (IPv4)
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol
jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian
host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini
dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi
01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk (broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E). Alasan klasifikasi ini antara lain :
• Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
• Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang
terlewat).
• Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
• Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
IP Versi 6 (IPv6)
Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua
kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat digunakan, IPv6 memiliki versi design berbeda dan
memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat berteknologi, maka Negara-negara di dunia dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara bertahap mulai untuk mengimplementasikan IPv6. Menurut jurnal Internet Protocol, diperkirakan tak sampai tahun 2011, jatah alamat IP yang masih belum digunakan saat ini akan habis. Maka muncullah suatu metode peangalamatan baru yang dikenal dengan sebutan IPv6. Di Indonesia, salah satu penyedia jasa Internet, Indosat Mega Media (Indosat M2), sejak 2004 telah siap menyewakan jaringan IPv6 ini.
IPv6 merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan IPv4.
IPv6 digunakan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh IPv4, mengingat semakin bertambahnya perangkat berbasis IP saat ini. IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4). Pengalamatan IPv6 menggunakan 128-bit alamat yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengalamatan 32-bit milik IPv4. Dengan kapasitas alamat IP yang sangat besar pada IPv6, setiap perangkat yang dapat terhubung ke Internet (komputer desktop, laptop, personal digital assistant, atau telepon seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP yang tetap. Sehingga, cepat atau lambat setiap perangkat elektronik yang ada dapat terhubung dengan Internet melalui alamat IP yang unik.
Perbedaan antara IP Versi 4 (IPv4) dan IP Versi 6 (IPv6)
1. IP Versi 4 memiliki panjang 32 bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4.294.967.296 alamat), sedangkan untuk IP Versi 6 memiliki panjang 128 bit.
2. IPv4 menggunkan static address dan dynamic address dalam media pengalamatannya, sedangkan IPv6 menggunakan stateful address configuration dan stateless address configuration.
3. IPv4 mendukung representasi alamat menggunkan subnet mask, sedangkan IPv6 tidak mendukung subnet mask.
4. IPv4 menggunakan dotted-decimal format, sedangkan IPv6 menggunakan colon-hexadecimal format.
Setting IP Address di Linux
Dalam setting IP Address di linux dikenal 2 mode dasar yang biasa digunakan, yaitu :
a. mode teks (console)
b. mode grafis (GUI)
Mode teks
File konfigurasi IP terletak pada /etc/network/interfaces . Untuk membuka file tersebut gunakan teks editor vim dengan hak akses sebagai root. Berikut ini perintahnya.
sudo vim /etc/network/interfaces
ketikan perintah diatas dan tekan enter maka anda akan diminta untuk mengisikan password root. Perintah sudo adalah perintah untuk menggunakan hak akses super user (root), sudo = Super User Do.
Setelah file konfigurasi tersebut terbuka, cari bagian yang terdapat kata eth0 (ethernet card pertama). Misalkan kita ingin menyetting IP 192.168.0.3, maka pada bagian eth0 ubah menjadi seperti berikut :
auto eth0
iface eth0 inet static
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.0.255
address 192.168.0.3
netmask 255.255.255.0

Setelah selesai mengedit, langkah selanjutnya adalah merestart service network supaya konfigurasi IP yang baru bisa dijalankan. Berikut ini perintahnya. untuk menghentikan sevice ketikan :
sudo /etc/init.d/networking stop
untuk menjalankan service ketikan :
sudo /etc/init.d/networking start


Sekarang ketikan perintah ifconfig eth0 untuk mengecek apakah IP address sudah berubah.
Selain untuk mengecek alamat IP perintah ifconfig bisa juga digunakan untuk setting IP secara tidak permanen, artinya settingan IP akan kembali seperti semula ketika komputer direstart. Berikut ini cara menyetting IP tidak permanen menggunakan perintah ifconfig.
bentuk umum :
sudo ifconfig eth0 [alamat IP] netmask [netmask] broadcast [alamat broadcast]
contoh :
sudo ifconfig eth0 192.168.0.3 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.0.255

Mode grafis

Bagi anda yang tidak suka dengan teks mode berikut ini cara konfigurasi IP yang berbasis grafis. Pertama klik system , lalu pilih administration , kemudian klik network.
konfigurasi IP address di linux :
> Pilih wired connection lalu klik tombol properties.
Disini anda bisa mengisikan alamat IP dan subnet mask yang ingin anda gunakan.